Redenominasi Rupiah Tepat Dilakukan Saat Negara Stabil
"Justru redenominasi itu paling bagus dilakukan oleh negara yang sedang stabil," tegas Darmin Nasution, Gubernur BI usai menghadiri seminar Islamic Economics, Finance and Banking di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (19/11/2012).
Darmin menyatakan bahwa pendapat kalangan yang menganggap bahwa kebijakan redenominasi mata uang merupakan kebijakan negara-negara yang sedang krisis dan dilanda inflasi tinggi sebagai hal yang keliru.
Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo pernah mengatakan redenominasi yang akan dilakukan Indonesia akan meniru Turki.
Saat penerapan redenominasi, Turki menggunakan mata uang yang baru dengan jumlah nol yang lebih sedikit, namun biar masyarakat tak kaget mata uang lama juga tetap berlaku. Hingga akhirnya masyarakat akan terbiasa pada mata uang dengan nol yang lebih sedikit.
Indonesia sendiri rencanaya akan memangkas 3 angka di belakang uang rupiah. Misalkan uang Rp 1.000 akan menjadi Rp 1, namun nilainya tetap sama. (IGW)
Pendapat : Memang redominasi sangat baik dilakukan,karena dapat memudahkan proses akuntansi dan lebih simpel selain itu mata uang rupiah kian "gaul" di mata luar negeri.Saya setuju dengan pendapat diatas bahwa meredominasi mata uang itu bukan hal yang instan,namun harus ada pendekatan dan pelan-pelan melakukannya.Hal ini tentu bertujuan untuk kepentingan publik,agar tidak banyak orang yang kaget dengan wacana redonimasi ini.Dan saya pikir Indonesia sudah cukup stabil,jadi cocok untuk redominasi rupiahnya.
0 komentar:
Posting Komentar