Pages

Jumat, 29 Oktober 2010

(TUGAS mahasiswa baru 2010)LAYANAN ONLINEUNIV. GUNADARMA


Assalamualaikum wr wb..
Saya santoso permadi dari kelas 1EB13 fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Fitur-fitur tentang Layanan Via Online Universitas Gunadarma “E-library”.


















Profil Perpustakaan Universitas Gunadarma
Sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan. Universitas Gunadarma menyediakan Perpustakaan yang dilengkapi dengan beragam bahan pustaka yang terdiri dari buku literatur baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris, majalah, jurnal ilmiah serta buku ilmu pengetahuan lainnya. Fasilitas Perpustakaan Universitas Gunadarma telah digunakan oleh mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni Universitas Gunadarma.
Sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi telah dikembangkan perpustakaan audio visual di Universitas Gunadarma. Perpustakaan ini dilengkapi dengan peralatan video dan TV , juga perangkat komputer untuk keperluan belajar mandiri.Koleksi perpustakaan bersifat satu arah dan dua arah (multi media interaktif) Apabila seorang mahasiswa kesulitan dalam salah satu mata kuliah, mahasiswa dapat mengunjungi perpustakaan audio visual kemudian mencari koleksi yang diinginkan, kemudiana belajar secara mandiri. Dengan perpustakaan audio visual diharapkan keterbatasan ruang dan waktu dapat dihilangkan. seorang mahasiswa sastra Inggris, dapat mempelajari bagaimana kebudayaan inggris dan karya sastra klasik inggris melalui video, atau melalui audio. Untuk memenuhi koleksi video dan multi media interaktif, perpustakaan audio visual dilengkapi dengan studio produksi. distudio ini diproduksi video dan multi media interaktif. Direncanakan akan di produksi video/vcd dan multimedia interaktif untuk semua mata kuliah yang diberikan di universitas gunadarma. Para mahasiswa, dosen dan karyawan serta pihak lain yang berkepentingan dapat memanfaatkan fasilitas tersebut guna mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Tujuan
Menunjang Tridarma Perguruan Tinggi dengan fungsinya sebagai sumber informasi bagi pelaksanaan proses belajar dan mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Sejarah
1987
Berdiri Perpustakaan STKG di kampus Depok
1992
Berdiri Perpustakaan STIE di kampus Kelapa Dua
1996
Bertambah 4 buah Perpustakaan fakultas yaitu: Perpustakaan fakultas Teknik Perencanaan, Teknik Industri, Psikologi dan Sastra
2000
Secara keseluruhan disebut sebagai Perpustakaan Universitas
Lokasi Operasional
Kampus D
Jalan Margonda Raya No. 100 Depok Telepon : 78881112 - ext. 301

Gedung III Lt. 1 Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, dan Fakultas Teknik Perencanaan dan Sipil
Kampus E
Jalan Akses UI Kelapa Dua Telepon : 8727541 - ext. 501

Gedung V Lt. 1 Perpustakaan Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Sastra dan Bahasa Perpustakaan Audio Visual
Kampus J
Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi Telepon : 021-88860117 ext 117

Lt. 3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Perencanaan dan Sipil,Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Sastra
Selamat Datang!

Situs ini ditujukan untuk anggota Perpustakaan Universitas Gunadarma secara khusus dan masyarakat pada umumnya. Layanan-layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa Perpustakaan Universitas Gunadarma untuk meningkatkan pengetahuannya.
Perpustakaan UG merupakan unit yang berfungsi memberikan pelayanan informasi kepada mahasiswa, dosen dalam melaksanakan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan UG dilengkapi dengan beragam bahan pustaka yang terdiri dari buku literatur baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, majalah, jurnal ilmiah serta buku ilmu pengetahuan lainnya. Fasilitas Perpustakaan Universitas Gunadarma digunakan oleh mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni Universitas Gunadarma.
Perpustakaan UG untuk program profesional dan sarjana terletak beberapa lokasi kampus yaitu di kampus D - depok , kampus E - kelapa dua,kampus J - Kalimalang, Akademi Kebidanan serta perpustakaan program pasca sarjana terletak di kampus C - kenari . Sedangkan perpustakaan audio visual dan Jurnal Elektronik terdapat di kampus depok. Dan semua cabang perpustakaan universitas gunadarma menggunakan sistem informasi perpustakaan yang terintegrasi satu sama lain.

Universitas gunadarma sebagai salah satu universitas swasta terbaik saat ini yang ada di Indonesia terus menerus mengembangkan kurikulum dan sistem pendidikannya guna dapat bersaing dengan universitas-universitas lain. Perkembangan teknologi dan informasi pun turut menjadi salah satu aspek yang di tinjau. Untuk memberi kemudahan para mahasiswa dan untuk mengembangkan kemampuan teknologinya UG memnyediakan beberapa layanan online seperti baak online, Ug Help Desk, seminar online, carrer online, UG Game Zone sap online, elearning, v-class, library online, UGpedia online, wartawarga dan masih banyak lainnya.
kali ini saya akan membahas salah satu dari sekian banyak layanan online yang dimiliki Universitas Gunadarma yaitu layanan e-library Gunadarma. E-library adalah suatu aplikasi web yang sengaja di buat Oleh Universitas gunadarama Untuk melalayani para mahasiswanya agar lebih mudah membaca buku serta lebih menyenangan.selain itu buku-buku yang di tawarkan oleh E-LIBRARY  lebih banyak dan mudah untuk di cari.
Ketika pembelajaran ada mata kuliah yang memerlukan bantuan buku dari perpustakaan.namun karena bukunya terbatas,seringkali para mahasiswa tidak mendapatkan kesempatan untuk meminjam buku tersebut.oleh karena itu Gunadarma membuat aplikasi web ini dengan segala kemudahan dan keuntungan.

Berikut daftar fitur-fitur yang di tawarkan E-LIBRARY :
           
ONLINE BOOKING : Fitur ini berfungsi sebagai alat pemesanan atas peminjaman suatu buku secara online.

KATALOG BUKU : Fitur ini berfungsi sebagai pencari katalog buku yang anda inginkan atu yang anda sedang cari di perpustakaan.Berikut adalah kotak input yang anda akan gunakan untuk mencari katalog buku ::
Katalog Buku
Top of Form
Cari
Berdasarkan
Mode

[ A ] [ B ] [ C ] [ D ] [ E ] [ F ] [ G ] [ H ] [ I ] [ J ] [ K ] [ L ] [ M ] [ N ] [ O ] [ P ] [ Q ]
[ R ] [ S ] [ T ] [ U ] [ V ] [ W ] [ X ] [ Y ] [ Z ]
Bottom of Form
Petunjuk
Terlebih dahulu cari katalog buku yang ingin anda proses. Jika buku tersebut ada maka anda cukup memasukkan no induknya saja. Jika buku tersebut tidak ada dalam katalog maka masukkan deskripsi buku tersebut dengan mengklik link diatas.


BEBAS PERPUSTAKAAN : fitur ini berfungsi sebagai alat kartu bebas pinjam

Info Surat Bebas Peminjaman
Bagi mahasiswa yang telah membuat surat bebas peminjaman dapat melihat status pembuatan surat bebas peminjaman. Informasi ini dipersiapkan sebagai pengganti hard-copy surat bebas yang selama ini diterbitkan oleh Perpustakaan.

WAP :   fitur ini berfungsi sebagai link peminta aplikasi web browser ini ..

PENULISAN PI/SKRIPSI : fitur ini berfungsi sebagai pedoman mahasiswa yang sedang menulis PI /skripsi..


DIGITAL : fitur ini berfungsi sebagai kumpulan kumpulan buku yang berbentuk digital.


GALERI :fitur ini berfungsi sebagai kumpulan kumpulanfoto-foto kegiatan" di dalam perpustakaan(Galeri perpustakaan)

kekurangan Library Gunadarma
Sistem informasi sirkulasi pada umumnya masih menggunakan excel dan manual kertas sebagai alat pengolahan data, sehingga dirasakan masih banyak kekurangan-kekurangan yang dihadapi. kekurangan-kekurangan tersebut anatara lain adalah sering terjadinya keterlambatan dalam pelayanan kepada agen sebagai media distributornya atau masyarakat sebagai consumernya dan masih kurang akuratnha dan lamanya informasi yang diterimanya oleh manajemen.
Kelebihan Library Gunadarma
Perkembangan sistem sirkulasi saat ini cenderung ke arah terbentuknya sustu informasi yang basis komputer, dimana proses manajemennya memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu proses pengolahan data. sehingga memudahkan pengguna atau mahasiswa untuk mendownload atau mencari informasi dengan mudah.
Sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi telah dikembangkan perpustakaan audio visual di Universitas Gunadarma. Perpustakaan ini dilengkapi dengan peralatan video dan TV , juga perangkat komputer untuk keperluan belajar mandiri.Koleksi perpustakaan bersifat satu arah dan dua arah (multi media interaktif) Apabila seorang mahasiswa kesulitan dalam salah satu mata kuliah, mahasiswa dapat mengunjungi perpustakaan audio visual kemudian mencari koleksi yang diinginkan, kemudiana belajar secara mandiri. Dengan perpustakaan audio visual diharapkan keterbatasan ruang dan waktu dapat dihilangkan. seorang mahasiswa sastra Inggris, dapat mempelajari bagaimana kebudayaan inggris dan karya sastra klasik inggris melalui video, atau melalui audio. Untuk memenuhi koleksi video dan multi media interaktif, perpustakaan audio visual dilengkapi dengan studio produksi. distudio ini diproduksi video dan multi media interaktif. Direncanakan akan di produksi video/vcd dan multimedia interaktif untuk semua mata kuliah yang diberikan di universitas gunadarma. Para mahasiswa, dosen dan karyawan serta pihak lain yang berkepentingan dapat memanfaatkan fasilitas tersebut guna mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.


Alhamdulilah selesai juga tugas ini ..
Saya ucapkan terimakasihh ..
Wassalamualaikum wr.wb

Untuk mengunjungi halaman E-Library Gunadarma,Silakhan klik link di bawah ini :
http://library.gunadarma.ac.id/
dan
kunjungi http://gunadarma.ac.id/

Sabtu, 23 Oktober 2010

komodo island in INDONESIA

Pulau KomodoOneRiotYahooAmazonTwitterdel.icio.us

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Komodo
Komodo Island 2009.jpg
Geografi
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 8.55° S 119.45° EKoordinat: 8.55° S 119.45° E
Kepulauan Kepulauan Sunda Kecil
Luas 390 km²
Negara
Indonesia
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Demografi
Populasi perkiraan 2000
Kelompok etnik Bugis, dll
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

Sejarah

Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com
dan jangan lupa untuk mendukung Pulau Komodo Sebagai New seven Wonder disini

Jumat, 22 Oktober 2010

UNIVERSITAS GUNADARMA


 

SEJARAH UNIVERSITAS GUNADARMA


            Perjalanan panjang telah di tempuh oleh UNIVERSITAS GUNADARMA.awal mulanya pembentukan universitas ini di mulai oleh Sekelompok ahli ilmu komputer di Indonesia yang mendirikan pusat pendidikan komputer yang berbentuk akademik dengan nama Akademi Sains dan Komputer. Pada hari jumat tanggal 7 agustus 1981, lalu didirikanlah sebuah pendidikan komputer dengan nama Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 94 orang mahasiswa. Dan pada hari Senin, tanggal 10 Agustus 1981, kuliah pertama pun dimulai. Kuliah ini pun berkembang sehingga menuntut suatu wadah yang lebih mantap. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika, wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI). Sejak itu meluncurlah suatu kegiatan untuk membangkitkan standar baru di dalam pendidikan. Kegiatan itu berbentuk pendidikan ilmu komputer dan matematika.


            Pendidikan komputer dan matematika ini pun kemudian dimantapkan lagi ke dalam wadah yang lebih tinggi yakni dari wadah yang berbentuk akademik ke wadah yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari Kamis, tanggal 21 Juni 1984, nama Gunadarma dipilih untuk dijadikan nama dari sekolah tinggi itu. Pada hari Senin, tanggal 9 Juli 1984, Yayasan Pengembangan Sistem Analisis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma. Sehari kemudian, pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 1984, melalui surat keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma, secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan ke dalam nama sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG). Bersama itu, sejak dari tanggal 7 Agustus 1981 melewati tonggak tanggal 21 Juni 1984, tanggal 9 Juli 1984, serta tanggal 10 Juli 1984, satu kurun sejarah telah mengantar pendidikan komputer pada Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma ke kurun sejarah berikutnya.
Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah III. Pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Untuk membangkitkan semangat belajar yang lebih tinggi di kalangan mahasiswa, pada hari Jumat, tanggal 28 September 1984, diselenggarakanlah oleh Gunadarma upacara wisuda pertama setara sarjana muda, untuk diulangi lagi pada hari Selasa, tanggal 24 September 1985, dan pada hari Jumat, tanggal 26 September 1986. Sampai di sini, kita mulai melihat STKG ini berkembang di beberapa dimensi serta bersama itu, kita melihat perkembangan itu dari dimensi ke dimensi.


            Dimensi pertama adalah dimensi program pendidikan. Pada dimensi ini, STKG mulai memperoleh kemajuan yang cukup pesat. Pada hari Sabtu, tanggal 5 Oktober 1985, melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/O/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma. Bersamaan dengan itu, STKG berubah menjadi STMIK Gunadarma. Secara lebih rinci lagi, di dalam status terdaftarnya itu, Gunadarma dapat mengasuh dua jenjang pendidikan yakni jenjang pendidikan tinggi strata satu (S1) serta jenjang pendidikan tinggi strata nol (S0) dalam bentuk diploma tiga (D3).
Bersama status itu, sekolah tinggi ini mengasuh dua jurusan yakni Jurusan Manajemen Informatika (MI) dan Jurusan Teknik Komputer (TK). Setiap jurusan memiliki satu program studi yang memiliki nama yang sama dengan jurusannya itu. Demikianlah pada Jurusan Manajemen Informatika terdapat Program Studi Manajemen Informatika untuk jenjang S1 dan D3 serta pada Jurusan Teknik Komputer terdapat Program Studi Teknik Komputer untuk jenjang S1 dan D3. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 1986, STMIK Gunadarma memperoleh status baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.


 `          Pada hari Selasa, tanggal 13 Januari 1987, untuk pertama kali, STMIK Gunadarma menyelenggarakan sidang ujian sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Sidang ujian kedua untuk tiga mahasiswa berikutnya, diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 Januari 1987. Dan sidang ujian ketiga yang diikuti oleh empat mahasiswa diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 21 Januari 1987. Kalau pada tahun 1984, 1985, dan 1986, perguruan tinggi ini hanya dapat menyelenggarakan wisuda setara sarjana muda, maka pada tahun 1987 ini, STMIK Gunadarma telah mampu menyelenggarakan wisuda sesungguhnya. Demikianlah pada hari Sabtu, tanggal 24 Januari 1987, STMIK Gunadarma menyelenggarakan wisuda sarjana yang pertama.
Untuk mengukuhkan ujian sarjana itu, maka mulai hari Selasa, tanggal 16 Juni 1987, untuk pertama kalinya, STMIK Gunadarma menyelenggarakan Ujian Negara Cicilan (UNC). UNC pertama ini berlangsung dalam status terdaftar. Sejak itu, terjadilah maraton di antara sidang ujian sarjana, ujian negara cicilan, dan wisuda. Gabungan dari semua unsur itu menghasilkan sarjana manajemen informatika dan sarjana teknik komputer lulusan STMIK Gunadarma yang terus bercurahan ke dalam masyarakat.
Sidang ujian sarjana ke-4, ke-5, ke-6 berlangsung pada hari Selasa, tanggal 29 September 1987, pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 1987, pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1987. Dan sidang ujian sarjana ini pun terus berlangsung sehingga pada bulan Maret 1996, STMIK Gunadarma telah melampaui sidangnya yang ke-200. Ujian negara cicilan kedua, ketiga, keempat, berlangsung mulai hari Senin, tanggal 1 November 1987, mulai hari hari Senin, tanggal 20 Juni 1988, mulai hari Senin, tanggal 12 Desember 1988. Dan ujian negara cicilan ini pun terus berlangsung pada setiap semester sampai sekarang ini. Wisuda sarjana kedua, ketiga, keempat, berlangsung pada hari Selasa, tanggal 16 Februari 1988, pada hari Sabtu, tanggal 21 Januari 1989, pada hari Sabtu, tanggal 17 Februari 1990. Dan demikianlah, wisuda terus berlangsung, dari setahun sekali menjadi setahun dua kali, sehingga mencapai wisuda ke-14 yang berlangsung pada bulan April tahun 1996 ini.


            Kemajuan di dimensi ini tidak hanya sampai disitu. Pada 4 Januari 1988, malalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/0/1988, Status Terdaftar STMIK Gunadarma Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Komputer dinaikkan menjadi status Diakui. Dan pada 12 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989, Status kedua program studi tersebut dinaikkan menjadi Status Disamakan.
Pengembangan program pendidikan terus berlangsung. Selain program penididikan jenjang D3 dan S1, perguruan tinggi ini juga melangkah maju ke Program Pendidikan Tinggi Strata Dua (S2) yang dikenal Program Pendidikan Magister. Pada 10 Mei 1993, STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen Sistem Informasi.


            Di samping bidang Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika Gunadarma juga melangkah ke bidang lain. Pada 13 Januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau lebih dikenal dengan STIE Gunadarma. Dalam STIE Gunadarma ada dua jurusan, yaitu jurusan Manajemen dan jurusan Akuntansi. STIE Gunadarma memperoleh Status Terdaftar pada tanggal 16 Juni 1990.


            Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari status terdaftar memperoleh status Diakui dan kemudian status Disamakan. Sampai bulan September 1994, STIE telah menjalankan tiga kali wisuda. Selanjutnya bersamaan waktu dengan pembukaan Program Pendidikan Tinggi Strata Dua Bidang Manajemen Sistem Informasi pada STMIK, STIE juga membuka Program Pendidikan Tinggi Strata Dua di Bidang Manajemen Asuransi.
Di bidang sarana dan prasarana, lokasi pendidikan juga mengalami kemajuan. Kalau awalnya lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari, maka pada waktu itu lokasi bertambah dengan kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba.


            Pada 9 Maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok dan pada 5 Januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di kampis Pondok Cina diresmikan penggunaannya. Sejak itu gedung di kampus itu bertambah. Selain di Pondok Cina, prasarana kampus juga dipersiapkan di Beji. Namun karena akses ke daerah kampus tersebut belum memadai, maka Kampus Beji belum juga diwujudkan. Setelah mengembalikan kampus Salemba yang masa sewanya telah usai, maka pada 8 Februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No.53. di samping kampus Beji yang belum terwujud, Gunadarma telah memiliki beberapa kampus yaitu Kampus Kenari, Kampus Kramat Sentiong, Kampus Pondok Cina dan Kampus Salemba.


            Tekanan jumlah mahasiswa menyebabkan Gunadarma mencari lagi kampus baru. Pada bulan Januari 1991, Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Kases UI di dekat Pondok Cina. Pada bulan September 1994, Kampus Kelapa Dua telah memiliki lima gedung kuliah.
Sarana dan prasarana lain adalah Perpustakaan dan Laboratorium Komputer yang terbentuk sejak zaman PPIK, maka pada 16 Desember 1986 Gunadarma meresmikan Laboratorium Elektronika Dasar. Pada 23 Maret 1987 Gunadarma meresmikan Laboratorium Fisika. Laboratorium inilah yang telah digunakan oleh Gunadarma untuk menyelenggarakan promosi Open House pada 18 Maret 1989.
Sarana lain yang cukup berhasil di Gunadarma selama ini adalah penerbitan buku dan diktat. Telah banyak judul buku dan diktat yang dicetak Gunadarma untuk keperluan kuliah para mahasiswa. Selain dalam bentuk konvensional berupa buku, beberapa bahan kuliah pun telah diwujudkan dalam bentuk audio dan visual di dalam pita video yang setiap saat dapat ditampilkan di layar monitor.


            Setelah meninjau perkembangan pada beberapa dimensi ini, kita kembali ke pemikiran dasar Gunadarma. Gunadarma memiliki dua muka yang mendorong maju hajat hidupnya di dalam masyarakat masa kini. Pada satu muka, Gunadarma adalah nama arsitek tenar yang membangun Candi Borobudur, yakni suatu monumen besar sepanjang sejarah kita. Pada muka lainnya, Gunadarma mencerminkan buktinya dan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam wujud Guna dan Darma. Sebagai salah satu perintis standar baru di dalam pendidikan, Gunadarma berusaha pula untuk mengisi kemampuan masyarakat di dalam standar baru kehidupan bermasyarakat masa kini melalui penyelenggaraan pendidikan. Dan di dalam hal ini, Gunadarma telah memulainya dari pendidikan di bidang komputer.
Dalam rangka inilah laboratorium, pustaka, dan jurnal memperoleh perhatian Gunadarma. Di dalam ribaannya, terdapat Laboratorium Gunadarma (LG) yang mewakili berbagai laboratorium dan bengkel yang di dalam Gunadarma serta Pustaka Gunadarma (PG) yang mewakili perpustakaan, penerbitan buku, dan penerbitan jurnal berupa Matematika dan Komputer yang kelak dapat disusul dengan penerbitan jurnal lainnya.


            Dari waktu ke waktu LG terus ditingkatkan agar praktek pada mahasiswa dapat diperlancar. Bahkan, pengasuh Gunadarma bercita-cita lebih dari itu. Mereka berkehendak agar penggunaan laboratorium tidak sekedar terbatas kepada praktek di dalam pelajaran. Mereka menginginkan agar LG terbuka juga bagi penelitian dan bagi percobaan yang bersifat inovatif, baik berupa penciptaan maupun berupa penemuan baru. Siapa saja yang memiliki gagasan baru yang akan dicoba, dapat saja menggunakan LG untuk maksudnya itu.


            Niat untuk maju itu senantiasa diusahakan untuk ditunjang oleh pustaka yang sebaik mungkin. Selama beberapa tahun ini, PG selalu memperoleh perhatian yang besar dari pengasuh Gunadarma. Pustaka cetak dan pustaka rekam terus menerus diperluas untuk menunjang kegiatan belajar ke berbagai cabang ilmu yang diasuh oleh Sekolah Tinggi ini. Disamping LG, PG juga menempati kedudukan sentral di lingkungan Gunadarma.
            Di dalam dua wadah yang berupa LG dan PG, tiga serangkai laboratorium, pustaka, dan jurnal ilmiah di Gunadarma ini merupakan satu kesatuan utuh untuk mewujudkan sumbangsih Gunadarma di dalam bentuk Guna dan Darma. Sejalan dengan usia Gunadarma yang masih muda, mereka juga masih bergerak dalam taraf awal dari kegiatan mereka. Namun, melalui perhatian yang besar dari para pengasuh Gunadarma, mereka diharapkan dapat berkembang secara wajar untuk mewujudkan cita-cita Gunadarma dari STMIK Gunadarma ke STIE Gunadarma, ke Program Pasca Sarjana Gunadarma, pendidikan ini akan terus berkembang menuju dan sampai ke wujud Universitas Gunadarma.
            Di dalam rangka inilah, tiga serangkai itu mencoba untuk menyusun sejumlah kegiatan yang dapat mencerminkan cita-cita Gunadarma. Didalam kegiatan itu terdapat penelitian, kelompok studi, dan penataran. Guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu tercermin pula didalam kegiatan itu. Penelitian dan kelompok studi di kalangan pengasuh Gunadarma berusaha untuk berdarma bagi ilmu, sementara penataran berusaha untuk berguna bagi masyarakat.
            Ada satu hal penting yang selalu menghantui pengasuh Gunadarma didalam usaha mereka untuk memberi arah kepada Gunadarma. Hal penting itu adalah mutu. Segala usaha dilakukan, tidak saja demi peningkatan mutu pendidikan, melainkan juga demi peningkatan mutu ilmu di lingkungan Gunadarma. Dan usaha itu pula yang seharusnya tampak di dalam kegiatan Gunadarma selama ini.
Didalam pembangunannya, Gunadarma selalu bersikap selektif. Prioritas pembangunan selalu mengarah kepeningkatan mutu. Setapak demi setapak, Gunadarma berusaha mengutamakan pengadaan ruang belajar, ruang laboratorium, ruang pustaka, dan sarana publikasi.
            Mereka itulah unsur pokok dalam pembinaan mutu, baik mutu para dosennya maupun mutu para mahasiswanya. Betapapun juga, mahasiswa yang diajar oleh dosen yang tenar akan selalu memperoleh keuntungan dari ketenaran dosennya itu.
Namun prasarana untuk peningkatan ini masih perlu ditunjang lagi oleh sarana lain. Ruang belajar belum sama dengan belajar, pustaka belum sama dengan membaca, laboratorium belum sama dengan berpraktek, serta majalah belum sama dengan menulis. Sarana pokok yang perlu mendampingi prasarana itu adalah suasana lingkungan belajar yang baik berupa budaya Gunadarma. Hanya suasana lingkungan belajar yang baik atau budaya Gunadarma yang dapat membuat ruang belajar itu tempat belajar, pustaka itu tempat membaca, laboratorium itu tempat berpraktek, serta majalah atau jurnal itu tempat menulis.
            Hal inilah yang menyebabkan pengasuh Gunadarma berusaha untuk membina budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar di Gunadarma. Budaya Gunadarma atau suasana yang baik di lingkungan belajar menyangkut manusia. Dan manusia itulah yang menentukan bagaimana bentuk suasana di lingkungan belajar mereka. Itulah sebabnya maka selama ini, Gunadarma selalu berusaha menghimpun tenaga pengasuh yang memiliki kegemaran untuk belajar. Kepada kelompok gemar belajar inilah Gunadarma menyerahkan tanggung jawab untuk menularkan kegemaran itu keseluruh lingkungan Gunadarma untuk dimantapkan menjadi bagian dari budaya Gunadarma.
            Demikianlah disamping ruang belajar, pustaka, laboratorium, dan majalah, kelompok gemar belajar merupakan aset Gunadarma yang selalu diutamakan di dalam pembangunan Gunadarma. Kelompok gemar belajar ditargetkan untuk menjadi inti penggerak pendidikan di lingkungan Gunadarma. Dan kegemaran belajar ini pula yang akan ditanamkan di kalangan mahasiswa yang telah memilih Gunadarma sebagai almamater mereka.
Berguna bagi masyarakat dan berdarma bagi ilmu memiliki implikasi yang luas. Pada masa yang akan datang, Gunadarma bercita-cita untuk menelaah bidang ilmu lainnya yang pada saat ini, secara nyata telah menampakan keefektifan dari segi profesinya dan segi ilmunya di dalam masyarakat. Gunadarma akan menjamah bidang ilmu lain di luar Komputer dan Ekonomi untuk menyumbangkan guna dan darmanya kepada masyarakat.
Manakala kekuatannya sudah cukup memadai, maka Gunadarma akan menjamah pula bidang ilmu demikian untuk mengikuti dan mengejawantahkan standar baru di dalam masyarakat dan standar baru di dalam pendidikan. Pada waktunya, Gunadarma bercita-cita untuk meningkatkan dirinya dari wadah Sekolah Tinggi ke wadah yang lebih tinggi lagi, yakni ke tingkat Universitas. Namun peningkatan demikian ini tidak dilakukan tanpa mutu yang memadai. Disamping perhatian kepada keluasan kegiatan di bidang pendidikan, Gunadarma tetap menempatkan mutu atau kualitas pada tempat yang pertama.
            Gunadarma adalah suatu keseluruhan yang bernama Gunadarma. Gunadarma bukan hanya sekedar STMIK Gunadarma, demikian juga Gunadarma bukan hanya sekedar STIE Gunadarma. Gunadarma juga bukan sekedar Program Pasca Sarjana Gunadarma. Gunadarma adalah keseluruhan yang bernama Gunadarma, dari STMIK, STIE, ke berbagai wadah perkembangan lainnya sampai ke Universitas Gunadarma. Di dalam Gunadarma terdapat LG dan PG, di dalam Gunadarma terdapat Laboratorium, Pustaka, dan Jurnal Ilmiah, di dalam Gunadarma terdapat Penelitian, Kelompok Studi, dan Penataran, di dalam Gunadarma terdapat budaya Gunadarma dalam wujud lingkungan belajar yang mewadai, di dalam Gunadarma terdapat guna bagi masyarakat dan darma bagi ilmu, dan di dalam Gunadarma terdapat sumbangsih guna dan darma yang diberikan oleh Gunadarma kepada masyarakat.
            Ternyata cita-cita ini tidak berhenti sebagai cita-cita saja. Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap, maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No.92/KEP/ DIKTI/1996, tanggal 3 April 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG). Dibawah naungannya terdapat sejumlah Fakultas dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi, dengan Program Studi yang telah dimiliki Status Disamakan sampai ke Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Sastra yang sama sekali baru. Mereka tersebar di tujuh kampus dari Kampus A sampai Kampus G.
Pada tahun 1996, kedudukan Universitas Gunadarma cukup luar biasa. Ibarat bulan Januari dengan dewa Janus yang memiliki dua muka, satu muka menatap tahun yang lama serta muka lain menatap ke tahun yang baru, maka UG pun memiliki dua muka. Pada satu muka, UG merupakan puncak dari suatu perkembangan, dari wujud program yang bersahaja sampai ke wujud universitas yang kompleks. Pada tahun 1981, seperti halnya bulan Januari yang meninggalkan tahun yang lama untuk membuka lembaran tahun yang baru UG pun kini meninggalkan masa lalunya yang berwujud Program, Akademik, dan Sekolah Tinggi untuk memulai lembaran baru yang berwujud Universitas.
Dengan program Diploma Tiga, Strata Satu, dan Strata Dua di dalam asuhannya, Universitas Gunadarma melangkah ke masa depan dengan membentuk lebih banyak tonggak sejarah lagi. Tonggak pertama adalah pengakuan terhadap Universitas

Gunadarma oleh pihak luar.
Sejak tanggal 17 November 1997, berdasarkan suatu evaluasi, Badan Akreditasi Nasional (BAN) menyatakan lima Program Studi pada Strata Satu sebagai terakreditasi. Dan pada bulan Agustus 1998, kelima Program Studi pada Strata Satu itu, yakni Akuntansi, Manajemen, Manajemen Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Informatika, memperoleh peringkat A pada akreditasi BAN itu. Dari kegiatan awal di bidang komputer, kini Gunadarma telah mengasuh berbagai bidang ilmu dan berbagai jenjang pendidikan.
Pada saat Gunadarma mencapai usia 19 tahun, tibalah Gunadarma di ujung abad ke-20. Sebelum meninggalkan abad ke-20, Gunadarma masih sempat mengembangkan bidang akademiknya. Mulai tanggal 25 September tahun 2000, untuk pertama kalinya, Gunadarma membuka Program Strata Tiga atau Program Doktor di bidang Ilmu Ekonomi. Demikianlah dengan program Jenjang Pendidikan Diploma (D3), Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), Jenjang Pendidikan Magister (S2), Jenjang Pendidikan Doktor (S3), 41 laboratorium, beserta sekitar 13.000 alumni Jenjang D3, 19.000 lebih alumni jenjang S1, dan 400 lebih alumni jenjang S2, Gunadarma meninggalkan abad ke-20 dan milenium ke-2.
Pada tahun 2001, Gunadarma memasuki abad ke-21 dan milenium ke-3 dengan 26.000 lebih mahasiswa yang diasuh oleh 1.100 lebih tenaga pengajar. Di awal abad baru ini, Gunadarma merayakan ulang tahun ke-20 dan meneruskan misi pendidikannya sambil terus berusaha meningkatkan mutunya. Kesempatan pengembangan pertama di dalam abad baru ini terjadi pada tahun 2003. Sejak Januari 2003, bekerja sama dengan Universite de Bourgogne dari kota Dijon, Perancis, Gunadarma membuka lagi program pendidikan jenjang S3 di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer. Pengembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004 ketika Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Ilmu Ekonomi.
Perkembangan berikutnya terjadi pada awal tahun 2006. Pada waktu itu Gunadarma mulai meluluskan doktor di bidang Teknologi Informasi/Ilmu Komputer setelah sebelumnya mereka menempuh ujian tertutup di Dijon, Perancis, pada bulan September 2005. Gunadarma yang dimulai dari bentuk sekolah tinggi dan menanjak menjadi universitas, kini sampai ke taraf universitas penuh dengan meluluskan peserta didik dari jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor.




VISI

“Menjadi Unverisitas tekhnologi berbasis yang terkemuka di indoneia serta Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional.

MISI

“Memberi kontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan kemakmuran rakyat,menyumbang pendidikan yang bermutu tinggi pada masyarakat sebagai sarana untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,professional,kompeten dan sesuai dengan kebutuhan bangsa untuk saat ini dan yang akan dating,memainkan peranan penting dalam ilmu yang berbasis tekhnologi informasi dan pengembangan tekhnologi,memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melalui pengenalan,pengalihan dan penyebaran ilmu pengetahuan yang relevan untuk mencapai kulaitas standar Nasional dan Internasional perguruuan tinggi dapat berfokus kepada integrasi “Teknologi informasi dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Serta :

 1.Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
2. Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai ujud pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi (university social responsibility).
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.


ARTI LAMBANG






Tangkai Obor Berdiri Tegak
melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa

Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam

Kobaran Api yang Kuning Keemasan
menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut
ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat

Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan

Bingkai Segi Lima
menyatakan bahwa universitas gunadarma berazaskan pancasila

 

Profil
 
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat dan dinamis memberikan dampak yang sangat luas terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi pada aspek sumber daya manusia (SDM) adalah tersedianya SDM yang berkemampuan dan berkemauan dalam penguasaan teknologi informasi, termasuk aspek penerapan atau implementasinya pada berbagai bidang keilmuan dan kehidupan. Tujuan tersebut masih memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, yaitu dalam bentuk fasilitas komputer yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan fasilitas pendukung lainnya.
Universitas Gunadarma adalah salah satu institusi pendidikan yang dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi selalu mempelajari, meneliti, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis teknologi informasi. Visi dan orientasi tersebut salah satunya diterjemahkan secara teknis dan operasional dalam bentuk kurikulum pendidikan yang memasukkan aspek penerapan teknologi informasi untuk setiap mata kuliah. Luasnya bidang kajian, yang tercermin dalam 6 (enam) fakultas, dan spektrum teknologi informasi menyebabkan muatan teknologi informasi untuk masing-masing mata kuliah tersebut masih kurang dan sangat dibatasi kurikulum pendidikan yang ruang lingkupnya sudah ditetapkan batas-batas kajiannya. Hal ini memerlukan bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk civitas academica diluar kegiatan perkuliahan dan praktikum, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan ketrampilan penguasaan teknologi informasi di berbagai bidang, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat atau dunia kerja.
Lembaga Pengembangan Universitas Gunadarma melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai struktur yang telah ditetapkan pimpinan Universitas Gunadarma. Lembaga Pengembangan di Universitas Gunadarma berjumlah 6 (enam) lembaga pengembangan, yaitu:
  1. Lembaga Pengembangan Komputerisasi (LePKom) http://lepkom.gunadarma.ac.id
  2. Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi (LePMA)
  3. Lembaga Pengembangan Teknologi (LePTek)
  4. Lembaga Pengembangan Teknik Sipil dan Perencanaan (LePTSP)
  5. Lembaga Pengembangan Sastra dan Bahasa (LePSaB)
  6. Lembaga Pengembangan Psikologi (LePPsi)
Setiap Lembaga Pengembangan dibantu oleh laboratorium Pengembangan yang secara struktural berada dibawah koordinasi Lembaga Pengembangan. Tugas dan tanggung jawab utama Lembaga pengembangan adalah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk mahasiswa di luar kegiatan kuliah dan praktikum. Kegiatan tersebut merupakan pembekalan materi kepada mahasiswa sebelum mereka lulus dari Univesitas Gunadarma. Materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan lebih dititkberatkan pada peningkatan ketrampilan dengan menerapkan teknologi informasi dengan tetap menjaga konsistensi dan relevansinya dengan kurikulum Fakultas. Peserta pelatihan adalah mahasiswa Universitas Gunadarma dan pelatihan ini merupakan syarat untuk mengikuti sidang (D3 dan S1) tanpa ada batasan jumlah semester minimal yang sudah diambil dengan ketentuan wajib mengikuti 1 (satu) jenis kursus dan 1 (satu) jenis workshop yang relevan dengan bidang ilmunya. Walaupun demikian, peserta diharapkan mempunyai dasar teori dan ketrampilan memadai sesuai dengan materi pelatihan yang akan diikutinya.

 untuk selengkapnya bisa anda lihat semua dii :

Rabu, 20 Oktober 2010

the beatles biography


FORMED: 1960, Liverpool, England
DISBANDED: 1970

Inspired by the "skiffle boom", a student at Quarry Bank School in Liverpool named John Lennon decided to form a group in 1957 which laid the foundation to what was to become the most famous rock band of all time. John's original name was "The Blackjacks". However, this name only lasted a week and John used the school name as inspiration for the later name "The Quarry Men" in March 1957. John sang and played guitar, Colin Hanton played drums, Eric Griffiths on guitar, Pete Shotton on washboard, Rod Davis on banjo and Bill Smith on tea-chest bass. Bill was soon replaced by Ivan Vaughan.

John was inspired by "Heartbreak Hotel" and became a fan of American rock 'n' roll music. He introduced songs by Buddy Holly , Carl Perkins, The Coasters, Elvis Presley, Jerry Lee Lewis and Gene Vincent into their repertoire. On July 6, 1957, Ivan Vaughan invited Paul McCartney to see their gig at The Woolton Parish Church Fete. The fifteen-year-old McCartney was introduce to sixteen-year-old Lennon and a unique song writing partnership began.

The line-up of The Quarry Men increased to seven with Paul on guitar and vocals, John Lowe on piano and George Harrison on guitar and vocals. Soon Griffiths and another member would leave, leaving a five-piece band. The group appeared at several local talent contests but had very few gigs. By January 1959, the group wasn't operating. Although John and Paul kept in touch, George had joined the Les Stewart Quartet.

That might have been the end of The Quarry Men but they had a stroke of luck. The Les Stewart Quartet had been booked as a resident band at a new club called "The Casbah". It was run by Mrs. Mona Best to support her son's Pete and Rory. Stewart, upset because his guitarist Ken Brown help decorate the club, refused to play there. Ken and George walked out of the group and George contacted John and Paul, and The Quarry Men were reunited as a quartet. After about seven gigs at the club, Ken Brown left over a disagreement about money. From October 1959 to January 1960 John, Paul and George continued as a trio with Paul on drums. They called themselves "Johnny & the Moondogs".

By this time John was enrolled in The Liverpool College of Art. John knew that they needed a bass player so he asked two students if they would like the position. The two were Stuart Sutcliffe and Rod Murray. Both could not afford a guitar, so Rod started to make one by hand. However, Stuart was able to sell one of his paintings to a John Moores Exhibition and was able to buy a Hofner bass guitar and join the group in January, 1960. At this time the group had changed its name to "Silver Beetles". They also began shifting drummers around, the first was Tommy Moore who toured with them through Scotland and then left. The next was Norman Chapman but he left after only a few weeks. Finally, George suggested that Pete Best, the son of club owner Mrs. Mona Best, become the group's drummer.

Paul contacted Pete and offered him the drummer seat, he took it. The group had finally settled on "The Beatles" just before their first trip to Hamburg in August, 1960. Now John, Paul, George, Stuart and Pete would head off for Hamburg. At that time The Beatles weren't considered to be the leading group in Liverpool and in most cases were looked down upon. In Hamburg they pulled their act together musically. This was caused by the fact that they had to play such long hours and were bullied by the club owner Bruno Koschimider to "make a show". It wasn't just Hamburg that made them special. The fact that Liverpool had so many venues for local acts to play at, coupled with the rivalry between more than 300 Merseyside groups, continued to forge The Beatles until they were to be regarded as Liverpool's top band.

At the time, Pete Best was regarded as the most potent symbol in the band. After Hamburg, Stuart Sutcliffe had left and now The Beatles were a four-piece band and Paul took over as bass guitarist. John, Paul and George were the three front-line guitarists and they alternated as lead singers and also performed vocal harmony with either John and Paul or all three. Pete Best played drums and occasionally sang one song but he had developed a distinctive drum sound called "the atom beat" which many other drummers tried to copy.

By this time, The Beatles had hired Brian Epstein as their manager and he signed them up for an audition with Decca Records. The head of Decca Records told The Beatles manager, "Guitar groups are on their way out Mr. Epstein.". The Beatles were devastated by their failed audition but Epstien secured them a contract with Parlophone Records. George Martin became their A&R Man. In August of 1962, Pete Best was replaced by Ringo Starr.

Their first single "Love Me Do" was issued on October 5, 1962, and was a modest hit. 1963 and 1964 proved to be the most important years in their careers. In 1963 the "Beatlemania" craze had started in Britain and The Beatles were no longer support acts at concerts. Now they were starring in the Royal Variety Show and the highest rating TV show "Sunday Night At The London Palladium".

Their biggest year was 1964 when they conquered the biggest record market in the world - America. The group became symbols. America was mourning the death of President John F. Kennedy and The Beatles appeared on the scene to bring them fun and excitement and end their mourning. They also brought back rock 'n' roll to America. After Elvis had join the army, he lost much of his early rebelliousness. Jerry Lee Lewis and Chuck Berry were rocked by scandals and their careers suffered. Buddy Holly, The Big Bopper and Ritchie Valens had been killed in an plane crash. The American media was promoting what The Beatles called "One-Hit-Wonders" such as Frankie Avalon, Tab Hunter, James Darren, etc.

Ed Sullivan had been at London airport when The Beatles return from Sweden and saw all the girls screaming, the boys cheering and the media taking pictures. He knew they were something special and he booked them on his TV show "The Ed Sullivan Show". That show received the highest ratings in the history of television up to then. That same year The Beatles toured America for the first time and starred in their first motion picture "A Hard Day's Night". In 1965, The Beatles second motion picture "HELP!" premiered. Later that year, The Beatles performed at Shea Stadium in New York to a crowd of 55,000 screaming fans. The largest live audience in history. Their tours did have their darker moments. The first being in Tokyo, Japan where The Beatles were locked up in their hotel and were not allowed to come out until show time. The next was in the Philippines when, on a day off, Madam Marcos asked them to attend a Royal dinner. The Beatles politely turned down the invitation and the public was furious. The Bea
tles quickly left.

In 1966, The Beatles were under heavy pressure from the press after John made a remark that The Beatles were more popular than Jesus. John had to apologize and explain himself several times. Not only that but their tour of America was plagued with mishaps. On August 19, 1966 they receive a death threat in Memphis and a firecracker went off during the show terrifying The Beatles. The next day in Cincinnati a concert promoter failed to provide a stage canopy and can't understand why The Beatles were unwilling to play electric guitars in a rainstorm. Paul becomes so agitated he becomes ill. On August 28, 1966 at Dodger Stadium, L.A. cops are seen beating teenage girls. Dozens are trampled in the chaos.

During the sixties, The Beatles not only became a musical phenomenon, they affected the styles and fashions of the decade. They transformed the record industry as well. They brought about royalties for artists and producers, revolutionized music tours, and started the Pop promo film or what we know today as "The Music Video". Everyone of their albums, from Please Please Me to Abbey Road were all popular and unique in their own way. But after the death of their long time manager Brian Epstein, things would start to fall apart for The Beatles.

Due to outside interests the group focused less and less and the band. In late 1964 they were introduced to marijuana and would experiment with more drugs such as LSD which they were first introduced to in late 1965. The Beatles played their last concert at Candlestick Park in San Francisco on August 29, 1966. In 1967, their manager Brian Epstein died of a accidental drug overdose. Some friction was caused between John and Paul because Paul was trying to become the leader of the group after Brian's death. Ties were still strong at this point between the band members despite Ringo leaving the band for a short time during The White Album because he felt left out. When Ringo decided to return he found his drum kit decked with flowers and the others tried to include him more.

After The White Album they embarked on the "Let It Be" project. The idea was to see The Beatles jam, rehearse and record a whole new album of songs. At the end they would give a concert from some spectacular place. Tensions were high between Paul and George as they started recording at Twickenham Film Studios. John was off in his land of love with Yoko and Ringo was left in the background. One day George walked out on a session after a disagreement with Paul. George came back to finish up the album but as John would later explain, "We couldn't play the game anymore, we just couldn't do it".

The Beatles gave their last public appearance on top of the Apple building on January 30, 1969. However their "Let It Be" album was deemed un-releasable. It was handed over to Phil Spector who added lush orchestrations to such songs as "The Long and Winding Road", infuriating Paul. Despite all of this, The Beatles decided to get together to make one final album "Abbey Road" which would go on to become their biggest selling record in history. It was mainly Paul who kept the group together this long, encouraging them to make Magical Mystery Tour back in 1967 after Brian's death and trying to get them all excited about recording and performing. Recording yes, performing no. From Sgt. Pepper's through Abbey Road these were considered to be their "studio years" where they rarely got together except to record. The Let It Be album was finally released on May 8, 1970 less than a month after Paul publicly announced he was no longer a member of the group.

In the end, The Beatles became true legends. Their music touched all our lives. The Beatles wanted more than just to "Be Beatles", they wanted happiness. A happiness that they once had back when they first became successful. John found happiness with his one true love Yoko, his Plastic Ono Band, and son Sean; Paul found happiness with Linda, his children, and Wings; George found happiness with his solo career, Olivia, and his son Dhani; and Ringo found happiness with his solo career, acting career, Barbara, and his sons. They will always be the greatest rock 'n' roll band in history.